Selasa, 23 April 2019

Komunitas Sepeda Gunung di Tanah Air

Bersepeda sekarang bukan sekadar kegemaran atau olah-raga, namun udah berubah menjadi lifestyle. Demikian dengan juga penggila sepeda gunung yg bergabung dalam Yeti Tribe Indonesia.

Pelbagai model populasi sepeda udah ada di Indonesia dalam kurun waktu hampir sepuluh tahun paling akhir, dengan angkanya tambah bertambah dalam lima tahun paling akhir. Populasi sepeda gunung jadi salah satunya yg sangat banyak mengingat Indonesia terdiri dalam banyak pegunungan hingga menyuguhkan pelbagai ragam lintasan bersepeda untuk banyak pengagumnya.

Dengan tambah lancarnya keran import dari pemerintah, peminat brand-brand sepeda gunung di luar lantas banyak muncul. Salah satunya populasi besar sepede gunung di Indonesia merupakan MTB Yeti Tribe Indonesia atau dipersingkat YTI.

YTI adalah populasi gowes sah di Indonesia yg disadari oleh pabrikan Yeticycles dari Amerika Serikat. YTI terbuat pada tahun 2011 oleh banyak pengagumnya dengan banyaknya anggota aktif sekarang capai lebih dari 200 orang, dan peminat Yeti yg tertulis di Facebook sah YTI capai 700 orang lebih.

YTI sendiri merupakan sepeda yg tawarkan ragam produk All Mountain/enduro, Trail, XC, serta yang lain. Buat lebih lengkapnya terkait produk YETI bisa disaksikan pada situs www. yeticycles. com.

Seperti biasanya populasi, YTI semestinya pula punyai agenda tahunan yg gak sempat dilalaikan anggotanya. Di penghabisan tahun ini, pasnya pada tanggal 1-2 Desember tempo hari, YTI mengadakan gathering ketiganya yg bertempat di Patuha Bike Park, Ciwidey, Jawa Barat. Maksud dari YTI Gathering 2018 merupakan memperkuat persaudaraan serta juga sekaligus arena silahturahmi antar anggota bersama-sama keluarganya dengan ciri-khas bermalam di tenda hingga dapatkan kondisi kedekatan pada alam.

Walau begitu, disana ada juga agenda pentingnya ialah penentuan kepala suku YTI yg baru. Banyaknya peserta Gathering kesempatan ini capai 60 orang lebih yg datang dari pelbagai daerah di Indonesia seperti Makasar, Balikpapan, Bontang, Banten, Cianjur, Jabodetabek, serta tuan-rumah Bandung. Acara ini lantas gak terlepas dari support sponsor yg termasuk 'wah' buat acara gathering seperti seperti Blue Bird Kelompok, TR, FOX, Vellocycle, MHS, Deltomed, Lion Kelompok, serta yang lain.

Acara Gathering diawali terlebih dulu dengan gowes berbarengan di daerah kawah putih hingga ke Patuha dengan melalui kebun teh yg terhampar luas, diselingi oleh asap-asap geothermal. Kala melalui lintasan ini peserta dihidangkan panorama yg demikian indah dan instagramable. Panorama indah ini bisa melupakan perasaan letih atas lintasan yg punyai kontur naik-turun bebatuan serta arah sempit kebun teh dan rimba patuha. Saat jam makan siang, peserta dibawa nikmati makan siang ditengah rimba pinus yg basah lantaran hujan. Kondisi ini menaikkan keakraban serta kesegaran untuk tiap-tiap peserta yg turut serta walaupun kesibukan gowes merasa melelahkan.

Seusai acara bersepeda memutari alam, sampailah pada agenda khusus peserta ialah pemilu populasi YTI yg disebut yaitu Chief YTI periode 2018 - 2020. Ada dua calon yg ajukan diri dengan visi misinya, Deni Hendarawan serta Sigit Djokosoetono. Seperti pemilihan presiden atau pileg, semasing calon memberikan pidato kampanye dihadapan peserta gathering.

Aktivitas berbuntut dengan pungutan suara serta perhitungannya. Hasil dari voting, 79% nada menentukan calon nomer dua ialah Sigit buat menjabat Chief YTI periode dua tahun ke depan. Tiap-tiap peserta riuh rendah menyongsong Chief YTI baru ini serta terus memberikan kesatuan populasi buat perubahan bersama-sama.

Agenda gathering lalu perlombaan sepeda yg dimaksud ONE MAKE RACE, di mana tiap-tiap peserta bersaing beradu kecepatan melalui satu lintasan tunggal SS-3 patuha bike park. Cuma ada lima pemenang dari keseluruhan 60 peserta yg turut perlombaan. Start dilaksanakan dengan cara berbarengan seperti race Mega-avalanche hingga adrenalin peserta berubah menjadi naik dengan kondisi berdesakkan, kontur naik, serta impian lebih dahulu masuk line race.

Kala peserta masuk line race SS-3 semua tingkatkan sepedanya dengan kecepatan tinggi buat kejar urutan tribune, model lintasan yg mengalami penurunan, berliku-liku serta terjal bertambah berikan tambahan kendala untuk banyak peserta lomba yg mengakibatkan detak jantung bertambah tinggi. Sejumlah pebalap terjatuh lantaran kurang menyikapi keadaan lintasan yg menikung, licin, drop-drop kecil serta lompatan.

Lima rider terpilih selanjutnya diterima ialah Firman, Herry, Amriel, Reza serta Olly. Seusai perlombaan ini, sejumlah peserta terus nikmati jalur-jalur bike park yg berada pada Patuha ini sampai sore. Kejadian gowes berlalu, peserta lantas kembali lagi ruangan glamping lakeside rancabali buat bersih-bersih serta persiapan acara malam. Acara malam adalah acara keakraban berbarengan keluarga yg terdapat makan malam berbarengan, nikmati kambing guling dengan kondisi api unggun yg menghangatkan kondisi.

Acara dibarengi dengan live music serta diselingi dengan pembagian doorprize sampai saat tengah malam. Tuntas acara sejumlah besar peserta kembali lagi tenda semasing, serta sejumlah kecil tetap turut serta pembicaraan enjoy dengan sejumlah peserta beda.

Masuk hari ke dua, peserta dibawa nikmati keindahan alam danau situ patenggang tiada gowes bersepeda. Dengan hawa yg tetap dingin, peserta berjalan telusuri sekitar lingkungan sembari nikmati matahari muncul yg sinarnya mulai tembus kabut tipis di lebih kurang danau. Setelah itu peserta dibawa nikmati perahu telusuri danau, disinilah peserta bisa nikmati gerak perahu yg dikayuh lambat dengan dibarengi nada gemericik air serta kicauan burung menaikkan kondisi enjoy serta fresh yg melingkupi banyak peserta

Perahu lantas menuju ke restoran yg bersifat kapal pinishi serta peserta nikmati sarapan pagi di restoran itu. Seusai makan pagi peserta lantas kembali lagi tenda buat berkemas serta pulang ke rumah semasing. Selanjutnya acara gathering YTI ini ditutup dengan penuh cerita lama indah.

Selasa, 16 April 2019

Lampu Hias dari Pipa Paralon di Sumenep

Di tangan seseorang perajin, pipa paralon disulap berubah menjadi lampu hias yg punyai nilai jual cukuplah tinggi. Bahkan juga, dengan memakai social media, hasil kerajinannya tembus pasar mancanegara sampai ke Amerika Serikat.

Seperti ditampilkan Konsentrasi Indosiar, Sabtu (19/1/2019) , Muhamad Misbah bikin lampu hias beraneka macam yg terbuat dari pvc serta mika.

Buat satu lampu hias karyanya, Misbah menjualnya pada harga banyak variasi dimulai dari Rp 65 ribu sampai Rp 250 ribu . Harga lampu sesuai dengan ukuran serta tingkat kesulitan kala membuat.

Misbah mengakui kerajinan lampu hias berasal dari sulitnya mencari pekerjaan. Dari sekadar coba, ia lantas berubah menjadi perajin lampu hias yg karyanya udah tembus pasar dunia. Satu diantaranya merupakan California, Amerika Serikat.

Pasar luar negeri terbuka seusai Misbah memakai social media. Dalam 1 bulan, Misbah bisa mendapat pendapatan sampai Rp 60 juta.

Baca Juga : daftar harga pipa pvc wavin

Banyak pemuda di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan berkreasi dengan bikin lampu hias bahannya basic pipa paralon atau pipa PVC.

" Lampu hias bahannya basic pipa paralon ini sebelumnya lantaran kami mau memakai barang yg udah berada pada tempat kami, lantaran kebanyakan pipa paralon yg kami pakai ini dimanfaatkan jadi alat buat mengairi sawah, " jelas Herman, salah satunya inisiator lampu hias ini kala melakukan perbincangan dengan detikcom, Selasa (25/9/2018) .

Lampunya lantas punyai beberapa motif yang bisa sesuai dengan permohonan pasar. " Lampu hias ini sangatlah sesuai apabila dipasang di area tamu rumah atau hotel. Bahkan juga ada yg membuat berubah menjadi hiasan buat acara-acara spesifik, " jelasnya.

Pipa Paralon Disulap Pemuda Lamongan Berubah menjadi Lampu Hias, Menawan! Poto : Eko Sudjarwo

Menurut Herman, proses pembuatan lampu hias ini pun sangatlah ringan. Sebelumnya, pipa paralon dipotong sama dengan bentuk lampu hias yg dikehendaki, dilanjut dengan proses pembuatan motif di pipa paralon.

Motifnya dibikin melalui langkah membuat gambar di sektor pipa. Gambar motif bisa juga diterima langsung dari costumer. " Baru seusai ada gambar, kita mengukirnya dengan alat privat yg dapat tembus pipa ini, " katanya.

Read More : lantai kayu jati

Herman memberi tambahan, buat proses pelaksanaan, pihaknya mengakui tetap melaksanakannya dengan cara manual. Tidak hanya itu, lantaran sejumlah tenaga ada juga yg tetap berkuliah, karena itu kebanyakan mereka melakukan pesanan saat malam hari.

" Bila siang kuliah, jadi kami menjalankannya saat malam hari. Lantaran semuanya proses pula tetap manual, ke depan kami mengharapkan dapat memanfaatkan mesin biar tambah cepat, " paparnya.

Pipa Paralon Disulap Pemuda Lamongan Berubah menjadi Lampu Hias, Menawan! Poto : Spesial

Herman memberi tambahan, dengan dibantu lima mitranya, dia dapat melakukan 70 kap lampu hias perminggu. Harga nya lantas sesuai dengan tingkat persoalan motif yg ada. Bertambah ruwet, saya Herman, karena itu harga akan juga bertambah mahal. Lampu hias dari paralon ini dipasarkan pada harga mulai Rp 75 ribu.

Gak dikira, walaupun baru sekedar industri rumahan, Herman mengakui lampu hiasnya udah tembus pasar sampai ke Ciamis, Tasikmalaya, serta Bandung. " Atas social media, Banyak barang kami pula dikirim ke Kalimantan, " katanya.

Warga Pusing Karena Harga Batu Bata Naik

Pembangunan rumah terus (Hutap) untuk penduduk korban gempa tak selamanya berjalan lancar. Walaupun budget udah ada, akan tetapi tetap saja ada hambatan.

Di Lingkungan Pengempel Indah, Kelurahan Bertais, Kota Mataram umpamanya. Pembangunan Hutap terhambat material. “Bata yg limit kini, ” kata Kepala Lingkungan Pengempel Indah Sudi Sudarsana kala menyaksikan pembangunan hutap di lingkungannya, tempo hari (27/3) .

Pantauan Koran ini, proses pelaksanaan Hutap di Lingkungan Pengempel Indah cuma di sebagian tempat. Tak komplet. Perihal ini berlangsung lantaran tak ada batu bata yg bakal dimanfaatkan banyak tukang buat mengerjakan penembokan.

Selanjutnya : harga batu bata surabaya

Di lain bagian, di sebagian rumah tukang kelihatan repot bikin paduan buat plester dinding hutap. “Kalau yg udah nembok, kan tak diperlukan bata. Tinggal beli semen serta pasir saja, ” ucap Sudi sambil memprotes langkanya bata.

Semestinya, ujarnya, dalam pembelian bata di semasing group warga (Pokmas) tak dibagi dahulu ke semua anggota.  Akan tetapi buat satu anggota dahulu. Dengan demikian banyak tukang terus kerja. Sebaliknya, apabila bata yg didistribusikan ke lingkungan dibagi ke banyak anggota Pokmas, karena itu jelas bakal kurang di tiap-tiap rumah. Karena itu, terbentuklah kekurangan bata yg bikin tak ada kesibukan di beberapa rumah pada pembangunan hutap seperti kini.

Sekarang, harga bata cukuplah tinggi. Yg dulunya bata seribu biji dia peroleh pada harga Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu, saat ini harga nya hingga Rp 750 ribu. Walaupun sebenarnya, di Ide Budget Ongkos (RAB) buat pembelian bata per seribu biji harga nya Rp 600 ribu. “Jika tetap dibawah satu juta, bisa kita beli, ” tutupnya.

Artikel Lainnya : motif keramik dinding kamar mandi

Progres pembangunan Hutap di Lingkungan Pengempel Indah cukuplah bagus. Dari 124 rumah rusak berat, progres pelaksanaan hampir tuntas seluruhnya. “Kalau yg tuntas keseluruhan ada lebih kurang 24 unit rumah, ” ucapnya.

Disamping itu salah seseorang penduduk yang lain Rifai mengemukakan, proses pelaksanaan rumah yg didirikannya dengan rencana Rumah Instant Konvensional hampir tuntas. Saat ini ujarnya, tinggal nantikan pengecatan saja. “Alhamdulillah rumah ini dapat kami menduduki, ” terangnya.

Awal kalinya, makin Rifai, dia tak yakin oleh karena ada pemberian dari pemerintah pusat ini. Seusai dialirkan, soal muncul . Dia tak dapat mencairkan pemberian ini buat mendirikan rumah lantaran ketentuan yg cukuplah banyak.

“Tapi semuanya itu dapat kami lewati, serta selanjutnya rumah kami udah terjaga, ” ucapnya.

Sabtu, 06 April 2019

Wisata Murah dan Terbaik di Surabaya, tiketnya di bawah Rp 10.000

Kamu sempat mendatangi Surabaya? Datang dari kata sura yg bermakna hiu putih serta baya yg bermakna buaya putih, nama Surabaya diambil dari ramalan Jayabaya terkait perang besar pada hiu putih serta buaya putih. Di pimpin oleh Ibu Tri Rismaharini salah satunya walikota wanita terpilih di saat ini, Surabaya berubah menjadi kota besar yg punyai banyak narasi di baliknya.

Ibu kota propinsi Jawa Timur ini adalah kota paling besar di Indonesia ke dua seusai Jakarta. Kota yg biasa dijuluki kota Pahlawan ini punyai histori dibalik sebutannya itu.

Perjuangan pemuda-pemuda Surabaya serta Bung Tomo buat membela tanah kelahirannya dari genggaman penjajah pada tahun 1945. Kisah-kisah kepahlawanan di Surabaya diabadikan dalam banyak tempat satu diantaranya merupakan institut tehnik yg besar di Indonesia ialah Institut Technologi Sepuluh Nopember, buat memperingati kisah-kisah besar dibalik Surabaya.

Surabaya bukan hanya kondang dengan julukan kota pahlawannya. Banyak turis pun mencari sensasi liburan disana. Tersedianya banyak object wisata bikin daya tarik Surabaya berubah menjadi sangatlah memukau. Jadi ibu kota propinsi, jelas Surabaya sediakan begitu banyak object wisata dimulai dari wisata alam s/d wisata moderen.

Wisata yg di tawarkan oleh Surabaya lantas pelbagai ragam, dimulai dari pantai, museum, serta wisata moderen yang lain. Di Surabaya pun kamu dapat dapatkan tempat wisata murah loh. Ingin tahu apa sajakah? Selanjutnya reviewnya yg lansir dari pelbagai sumber